"Indon"
Beberapa waktu lalu, ada selebtwit yang nulis bahwa sebutan "Indon" itu
berkonotasi dengan kebodohan. Sedih bacanya. Followers-nya ratusan ribu,
mungkin tidak semua baca, tapi pasti banyak yang baca. Kebayang, kan, figur yang
dipanuti, disukai dan didengar omongannya kemudian nulis sesuatu yang bentuknya
stereotipe. Bukan tidak mungkin banyak followers yang mengangguk :) Sebagus dan
sejelek apa pun negara mana pun, mungkin bisa kali kita belajar objektif dan tidak termakan stereotipe.
Saya sedang mengolah data penelitian. Informan dalam interview saya kali
ini adalah beberapa orang lokal Malaysia yang pernah mempekerjakan TKI. Kemudian
berhenti di bagian ini:
“...Selama dua puluh taun
(Mengenal dan menggunakan sebutan Indon)...Waktu itu belajar dekat Indon...Kalau belajar dekat sana kan, sana kan cukup pakai
singkatan-singkatan kan.”
Informan ini pernah sekolah di USU selama 4-5 tahunanlah untuk mendapatkan
gelar sarjana. Kutipan obrolan kami itu berkonteks tentang penyebutan Indon
bagi orang Indonesia. Selama ini, banyak yang marah kalau disebut Indon, tanpa
mau meneliti lebih jauh mengenai sebutan itu. Nah, dari obrolan ini, saya ingin
mengajak teman-teman mengingat-ingat, sebanyak apa kata yang kita singkat dan
kemudian jadi kata, frasa atau jargon yang berterima di masyarakat. Sebutan
Indon juga salah satunya gitu.
Jadi, jangan tersinggung lagi ya :)
Hal bijak yang bisa dilakukan adalah, membetulkan bagaimana penyebutan nama
negara kita; Indonesia. Tidak susah, bukan? Saya selalu melakukannya :)
0 komentar