Move On, Kak
Mengenal budaya
lain itu sama seperti move on dari patah hati, menurut saya.
Inget postingan tentang
Gagal Move on beberapa waktu lalu di blog ini? Perkara waktu saja kamu tidak
mau move on, bagaimana mungkin bisa bertahan di negara orang dengan cara ini?
Mungkin kamu tidak perlu paham, tapi apakah tidak capek berharap menemukan
makanan yang sama seperti di tempat asalmu? Apakah ketika ada orang yang tidak
cocok bergaul denganmu lalu kamu menjeneralisir mereka berdasarkan negara atau
sukunya? “Oh, orang anu sih emang pelit” atau “ah, gak mau satu tim sama dia,
dia kan orang itu, biasanya males”. Kamu pernah gak sih lihat ke belakang,
betapa banyak orang menyebalkan, pemalas, jorok dan lain sebagainya (sebutkan
sendiri keluhanmu tetang orang lokal) di negaramu? Kamu mau gak jadi salah satu
yang disebut “ah dasar orang Indonesia anu”. Mau? Padahal orang itu gak pernah
mengalami kekecewaan terhadapmu sebelumnya.
Nah! Mungkin mulai sekarang kamu bisa
belajar untuk lebih terbuka. Jangaaaan...jangan buka baju, Kak –‘ Gini, gini.
Maksudnya belajar untuk tidak lagi membandingkan budaya lokal negara tertentu
dengan budayamu, atau makanannya, atau bahasanya. Jangan juga termakan
stereotipe media. Orang suku anu pasti gitu. Orang etnik anu kayak gimana gitu.
Kamu toh tidak mau juga dijejerin sama orang Asia lainnya yang tidak suka
antri, kan?
Ketika masuk ke
suatu area baru, cobalah lebih peka mengamati setiap detil budaya, norma dan
aturan-aturan yang berlaku di situ. Jangan terus menolak dengan “ditempat aku
sih...” “di rumah gw mah...” dan lain sebagainya. Come on, be global. Jangan
nanggung. Sayang. Capek hati doang banding-bandingin, wong jelas-jelas beda.
Kasihan sama pola pikirmu, jangan disempitin..Sayang lho, Kak.
Belajar
terbukalah, teman. Serius. Kamu memasuki dunia yang tidak berdinding dan tidak
berpintu lho sekarang. Masih mau cupet juga? Tinggal di gua aja kalau tidak
bisa menerima perbedaan. Serius lho ini :)
Saya tidak bosan untuk mengingatkan teman-teman, dan diri saya, perkara move on ini. Kepentingannya ya buat kita juga. Kita akan lebih banyak belajar dari culture shock yang diterima, dari bertemu orang asing, dari budaya yang asing dan segala yang asing tanpa harus merasa terasing :)
0 komentar